Kelangkaan dan Harga Mahal Gas Elpiji 3kg: Suara Masyarakat Kecil dan UKM Kabupaten Rejang Lebong

Kelangkaan dan Harga Mahal Gas Elpiji 3kg: Suara Masyarakat Kecil dan UKM Kabupaten Rejang Lebong
foto ilustrasi

Kabupaten Rejang Lebong, salah satu daerah di Provinsi Bengkulu, belakangan ini menghadapi tantangan serius terkait pasokan gas elpiji 3kg. Masyarakat kecil dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) di daerah ini merasa dampak langsung akibat sulitnya mendapatkan gas elpiji dan lonjakan harga yang signifikan. Bahkan, harga gas elpiji 3kg di tangan pengecer mencapai Rp 55.000, sebuah angka yang jauh di atas harga resmi dan sangat memberatkan bagi pendapatan masyarakat setempat.

Dampak Terhadap Masyarakat

Masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong, khususnya yang tinggal di pedesaan dan bergantung pada gas elpiji sebagai sumber utama untuk memasak sehari-hari, mengalami kesulitan yang nyata. Kelangkaan ini tidak hanya mengganggu rutinitas harian mereka tetapi juga menambah beban finansial karena harga yang melambung tinggi. Para ibu rumah tangga dan keluarga kecil yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari merasa frustrasi dengan tidak adanya solusi yang tegas dari pemerintah setempat.

Tantangan Bagi UKM

Sementara itu, para pelaku UKM seperti warung makan kecil, pedagang kaki lima, dan industri rumahan yang bergantung pada gas elpiji untuk operasional harian mereka juga terpukul. Sulitnya mendapatkan gas elpiji 3kg dengan harga yang masuk akal menghambat kegiatan usaha mereka, bahkan menyebabkan beberapa di antara mereka harus mengurangi produksi atau menaikkan harga jual akhir produk mereka.

Keluhan Terhadap Pemerintah

Masyarakat dan pelaku UKM Kabupaten Rejang Lebong mengecam ketidakmampuan pemerintah setempat dalam mengatasi masalah ini. Keluhan mereka semakin memuncak karena kelangkaan gas elpiji 3kg tidak hanya terjadi menjelang hari-hari besar seperti Idul Adha, tetapi berlanjut hingga jauh setelahnya tanpa solusi yang memuaskan. Mereka menuntut langkah konkret untuk:

1. Penyediaan Pasokan yang Memadai: Memastikan ketersediaan gas elpiji 3kg secara konsisten di seluruh wilayah, termasuk daerah pedesaan yang sulit dijangkau.

2. Stabilisasi Harga: Mengendalikan harga gas elpiji agar tetap terjangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah dan UKM.

3. Transparansi dan Akuntabilitas: Menuntut transparansi dalam distribusi gas elpiji serta peran aktif pemerintah dalam memastikan adanya kontrol harga yang adil dan tidak merugikan konsumen.
 
Langkah yang Diharapkan dari Pemerintah

-Masyarakat Rejang Lebong berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3kg, termasuk:

- Kerja Sama dengan Distributor: Meningkatkan kerja sama dengan distributor gas elpiji untuk memastikan pasokan yang stabil dan merata.

- Pengawasan Ketat: Melakukan pengawasan ketat terhadap harga gas elpiji di tingkat pengecer untuk mencegah praktik penimbunan dan penyalahgunaan.

- Edukasi Masyarakat: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan gas elpiji yang efisien untuk meminimalkan dampak kelangkaan.

Kelangkaan gas elpiji 3kg di Kabupaten Rejang Lebong bukan hanya menjadi masalah logistik tetapi juga sosial-ekonomi yang serius bagi masyarakat kecil dan UKM. Dengan langkah-langkah konkret dan responsif dari pemerintah setempat, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi sehingga kehidupan sehari-hari masyarakat kembali stabil dan usaha kecil bisa beroperasi tanpa hambatan yang tidak perlu.